artikel
Cara Menaklukkan Dunia Dengan Banyak Ketrampilan
August 12, 2017
Dari SD sampai kuliah kita
di tuntut untuk belajar dengan baik walaupun sangat melelahkan dan menguras
banyak tenaga dan fikiran hingga membuahkan hasil yang memuaskan jika ditanya
apa tujuan dari mereka sekolah maka jawabanya sangatlah beragam ada yang ingin
mencari ilmu ada yang ingin mewujudkan cita-cita dan ada yang hanya sekedar
sekolah namun tujuan utama sebenarnya
bukan hanya sekedar itu saja . tetapi
mendapatkan pekerjaan yang benar-benar
layak dan penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun
mendatang itulah yang akan mereka lakukan di kehidupan mendatang setelah berada
di dunia pendidikan hingga memiliki keluarga.
untuk itulah mengapa kita perlu
sekolah dan memiliki pendidikan yang cukup tinggi agar bisa bersaing di dunia kerja
yang cukup keras dan menantang serta penuh dengan dinamika kehidupan saat ini.
Masyarakat
ekonomi asean sudah ada di kehidupan nyata bukan lagi berada di depan gerbang maupun di dalam dunia maya saja. tetapi
(masyarakat ekonomi asean) MEA sudah dilaksanakan sejak 1 januari 2016 yang
artinya saat ini kita bukan saja bersaing dengan warga negara indonesia saja
tetapi bersaing dengan negara-negara Asean lainya yang artinya warga negara
asing ikut serta berkompetisi pada dunia kerja di negara indonesia ataupun
daerah kabupaten dan kota dalam dunia kerja pada bidang barang dan jasa dan
sebagainya.
Akan
tetapi sudah siapkah mahasiswa yang telah memiliki predikat sarjana bersaing
dengan tenaga kerja luar negeri jika kita melihat dari segi minat sarjana di
indonesia dan daerah sendiri. mereka lebih memilih suatu pekerjaan sesuai
dengan jurusan kuliah dan gengsi mengambil suatu pekerjaan yang memang tidak
sesuai dengan jurusan kuliahnya serta selalu ingin mencari pekerjaan
berdasarkan gaji dan bentuk pekerjaan. artinya memilih-milih jenis pekerjaan
yang cocok namun memiliki sedikit kemampuan untuk di jual atau di kompetisikan sedangkan
jika kita kembali melihat fenomena yang ada saat ini tenaga kerja dari SMA/SMK
lah yang lebih banyak di serap dunia kerja di bandingkan dengan sarjana. karena
mayoritas dari suatu industri tidak memilih pekerja yang terlalu pintar ataupun
memiliki IPK yang tinggi karena mereka memiliki beberapa alasan pertama negara
indonesia adalah negara yang sedang berkembang yang lebih mudah dalam
mengembangkan usaha di bandingkan negara maju dan yang kedua pekerja yang
terlalu pintar pada umumya selalu meminta banyak hal termasuk menuntut gaji yang terlalu besar. ditambah lagi masalah kompetisi pada
era saat ini masyarakat ekonomi asean (MEA) yang memang menuntut kita untuk bersaing lebih keras dan sesuai dengan
tema di atas maka akan timbul suatu pertanyaan yang harus di jawab oleh para
pencari kerja maupun mahasiswa yang akan memiliki predikat sarjana yakni “sudah siapkah mahasiswa untuk jadi pengangguran” jika jawabanya belum
siap untuk itulah kita masih punya banyak waktu untuk memperbaikinya diri agar
di butuhkan menjadi seorang pekerja swasta maupun negeri dan dunia usaha.
Saat
ini kita bukan lagi berada di zaman primitif tetapi berada pada era modern yang
sangat di pengaruhi oleh teknologi. jika dilirik dari era teknologi kebutuhan
seperti kendaraan mobil,motor, TV dan elektronik ataupun gadget sangat di
butuhkan bahkan sudah seperti kebutuhan pokok jika kita berdasarkan bahwa
teknologi tersebut banyak diciptakan di luar negeri maka tidak menutup
kemungkinan kita bisa membuat industri tersebut di tanah air karena memiliki
sumber daya alam yang cukup memadai dan mengembangkan industri teknologi yang
ada di negara sendiri. sama seperti pada dunia usaha pertanian kebutuhan dasar
pokok sangat di perlukan untuk makan dan hidup namun mengapa dari banyaknya
industri tersebut sangat sedikit peluang kerja seakan memang tidak ada yang
bisa kita lakukan di industri tersebut dan pada akhirnya menimbulkan banyak
pengangguran yang terjadi saat ini dan membuat banyak kemiskinan serta
menurunya tingkat moral masyarakat akibat rendahnya ekonomi dan sedikitnya
lapangan pekerjaan.
Tapi
tahukah anda penyebab utama kenapa banyak pengangguran terjadi dan merambah
begitu banyak pada saat ini. yang menjadi penyebab utama bukan lowongan pekerjaan
yang sedikit akan tetapi kemampuan pekerja yang sedikit atau hanya menguasi satu
kemampuan (soft skill) saja di era global ini. jika mereka memiliki banyak
kemampuan maka apapun jenis pekerjaan nya akan bisa ia lakukan seperti membuat
pusat industri teknologi seperti mainan maupun makanan sangat banyak mamfaat
dan keuntungan bagi diri sendiri dan orang lain jika banyak memiliki kemampuan.
Menurut
salah satu rektor universitas jambi terdahulu Prof. Dr. Drs. H. Aulia Tasman,
M.Sc dalam acara wisuda ke-69 program magister, profesi, sarjana dan diploma
semester ganjil tahun akademik 2015/2016 dilansir dari situs unja.ac.id gelar sarjana belum cukup untuk membangun bangsa October
6,2015. Sarjana mempunyai peran besar dalam pembangunan bangsa yakni
membangun bangsa menjadi lebih baik. Dengan segala potensi yang dimilikinya,
sarjana diharapkan sebagai figur sentral pembangunan.
“Sarjana
merupakan aset pembangunan bangsa, namun gelar sarjana belumlah cukup untuk
membangun bangsa, perlu manusia yang
memiliki sumber daya yang kreatif dan inovatif,” kata rektor.
Menurut
rektor, Angka pengangguran yang masih tinggi di Indonesia harus terus ditekan.
Dalam hal ini sarjana harus berperan aktif untuk menciptakan peluang yang
strategis.
“Lulusan
perguruan tinggi sudah diupayakan untuk mandiri dalam memenuhi kehidupan baik
untuk masyarakat maupun diri sendiri jadi prinsip yang salah jika telah menjadi
sarjana hanya berharap menjadi PNS,” katanya pula.
Pada
intinya menjadi seorang sarjana belumlah menjamin mempunyai suatu pekerjaan
tetapi kita harus lebih kreatif dan inovatif dalam bersaing. untuk itulah mengapa
saat ini kita perlu memiliki kemampuan (soft skill) yang banyak seperti yang
pernah di Sampaikan oleh jim rohn seorang motivator dan pengusaha dari amerika
serikat suatu hal yang harus dilakukan dalam sebuah kompetisi pada abad ke 21
adalah memiliki kemampuan yang lebih dari satu untuk menghadapi keamaanan
ekonomi di masa mendatang. jika kita hanya memiliki satu kemampuan maka akan
sangat sulit sekali bersaing pada saat ini karena kompetisi yang begitu berat
dengan penuh para pesaing dari berbagai daerah maupun negara lain. jadi jangan
sampai kita seperti halnya memancing satu ikan di tempat yang ramai hanya
sedikit sekali kemungkinannya kita mendapatkan ikan.
Menurut
penulis pemerintah serta lembaga pendidikan universitas maupun kampus perlu
lebih banyak membuat program bidang yang memang di khusus kan bagi mahasiswa
maupun pelajar yang menjurus pada dunia persaingan kerja agar para sarjana
memiliki kemampuan bersaing dengan tenaga kerja asing dan local. kita perlu
memiliki banyak ketrampilan bukan hanya sekedar belajar pengembangan diri saja
ataupun terfokus pada jurusan yang di ambil oleh mahasiswa namun perlu banyak
belajar pada pengembangan yang menjurus dunia kerja dan usaha.
Seperti wajib kursus bidang bahasa asing yang pada saat ini memang di butuhkan
dalam dunia masyarakat ekonomi asean (MEA) untuk berkomunikasi dengan warga
atau tenaga negara asing lainya, kursus pemasaran agar suatu perusahaan dapat
berkembang dan berjalan dengan baik dan pengoperasian komputer dalam dunia
perkantoran sangat dibutuhkan soft skill untuk menjalankan program ataupun data
yang akan di olah di komputer maupun internet. serta bidang ketrampilan lainya
maupun dibuatkan suatu bentuk pelatihan khusus dari pemerintah untuk mahasiswa
yang memang menjurus pada bidang dunia kerja. dan usaha agar bisa mandiri
sendiri tanpa bergantung lagi pada pemerintah. dan untuk meningkatkan kemampuan
(soft skill) para mahasiswa setelah lulus hingga mendapatkan gelar sarjana agar
bisa bersaing pada era persaingan global maupun local. untuk menggurangi angka
kemiskinan dan mengurangi pengangguran yang ada pada saat ini. untuk itulah
penulis hanya dapat memberikan suatu pesan yakni hidup di zaman saat ini
“bergeraklah seperti orang lapar karena ketika lapar orang akan selalu bergerak
dan berfikir” bukan rakus
0 comments