Cara Menaklukkan Dunia Dengan Banyak Ketrampilan

Dari SD sampai kuliah kita di tuntut untuk belajar dengan baik walaupun sangat melelahkan dan menguras banyak tenaga dan fikiran hin...



http://www.fikiranunja.ga/2017/08/menaklukkan-dunia-dengan-banyak.html
Dari SD sampai kuliah kita di tuntut untuk belajar dengan baik walaupun sangat melelahkan dan menguras banyak tenaga dan fikiran hingga membuahkan hasil yang memuaskan jika ditanya apa tujuan dari mereka sekolah maka jawabanya sangatlah beragam ada yang ingin mencari ilmu ada yang ingin mewujudkan cita-cita dan ada yang hanya sekedar sekolah  namun tujuan utama sebenarnya bukan hanya sekedar itu saja . tetapi mendapatkan  pekerjaan yang benar-benar layak dan penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun mendatang itulah yang akan mereka lakukan di kehidupan mendatang setelah berada di dunia pendidikan hingga memiliki keluarga.
untuk itulah mengapa kita perlu sekolah dan memiliki pendidikan yang cukup tinggi agar bisa bersaing di dunia kerja yang cukup keras dan menantang serta penuh dengan dinamika kehidupan saat ini.

Masyarakat ekonomi asean sudah ada di kehidupan nyata bukan lagi berada di depan  gerbang maupun di dalam dunia maya saja. tetapi (masyarakat ekonomi asean) MEA sudah dilaksanakan sejak 1 januari 2016 yang artinya saat ini kita bukan saja bersaing dengan warga negara indonesia saja tetapi bersaing dengan negara-negara Asean lainya yang artinya warga negara asing ikut serta berkompetisi pada dunia kerja di negara indonesia ataupun daerah kabupaten dan kota dalam dunia kerja pada bidang barang dan jasa dan sebagainya.

Akan tetapi sudah siapkah mahasiswa yang telah memiliki predikat sarjana bersaing dengan tenaga kerja luar negeri jika kita melihat dari segi minat sarjana di indonesia dan daerah sendiri. mereka lebih memilih suatu pekerjaan sesuai dengan jurusan kuliah dan gengsi mengambil suatu pekerjaan yang memang tidak sesuai dengan jurusan kuliahnya serta selalu ingin mencari pekerjaan berdasarkan gaji dan bentuk pekerjaan. artinya memilih-milih jenis pekerjaan yang cocok namun memiliki sedikit kemampuan untuk di jual atau di kompetisikan sedangkan jika kita kembali melihat fenomena yang ada saat ini tenaga kerja dari SMA/SMK lah yang lebih banyak di serap dunia kerja di bandingkan dengan sarjana. karena mayoritas dari suatu industri tidak memilih pekerja yang terlalu pintar ataupun memiliki IPK yang tinggi karena mereka memiliki beberapa alasan pertama negara indonesia adalah negara yang sedang berkembang yang lebih mudah dalam mengembangkan usaha di bandingkan negara maju dan yang kedua pekerja yang terlalu pintar pada umumya selalu meminta banyak hal termasuk  menuntut gaji yang terlalu  besar. ditambah lagi masalah kompetisi pada era saat ini masyarakat ekonomi asean (MEA) yang memang menuntut kita  untuk bersaing lebih keras dan sesuai dengan tema di atas maka akan timbul suatu pertanyaan yang harus di jawab oleh para pencari kerja maupun mahasiswa yang akan memiliki predikat sarjana yakni “sudah siapkah mahasiswa untuk  jadi pengangguran” jika jawabanya belum siap untuk itulah kita masih punya banyak waktu untuk memperbaikinya diri agar di butuhkan menjadi seorang pekerja swasta maupun negeri dan dunia usaha.

Saat ini kita bukan lagi berada di zaman primitif tetapi berada pada era modern yang sangat di pengaruhi oleh teknologi. jika dilirik dari era teknologi kebutuhan seperti kendaraan mobil,motor, TV dan elektronik ataupun gadget sangat di butuhkan bahkan sudah seperti kebutuhan pokok jika kita berdasarkan bahwa teknologi tersebut banyak diciptakan di luar negeri maka tidak menutup kemungkinan kita bisa membuat industri tersebut di tanah air karena memiliki sumber daya alam yang cukup memadai dan mengembangkan industri teknologi yang ada di negara sendiri. sama seperti pada dunia usaha pertanian kebutuhan dasar pokok sangat di perlukan untuk makan dan hidup namun mengapa dari banyaknya industri tersebut sangat sedikit peluang kerja seakan memang tidak ada yang bisa kita lakukan di industri tersebut dan pada akhirnya menimbulkan banyak pengangguran yang terjadi saat ini dan membuat banyak kemiskinan serta menurunya tingkat moral masyarakat akibat rendahnya ekonomi dan sedikitnya lapangan pekerjaan. 

Tapi tahukah anda penyebab utama kenapa banyak pengangguran terjadi dan merambah begitu banyak pada saat ini. yang menjadi penyebab utama bukan lowongan pekerjaan yang sedikit akan tetapi kemampuan pekerja yang sedikit atau hanya menguasi satu kemampuan (soft skill) saja di era global ini. jika mereka memiliki banyak kemampuan maka apapun jenis pekerjaan nya akan bisa ia lakukan seperti membuat pusat industri teknologi seperti mainan maupun makanan sangat banyak mamfaat dan keuntungan bagi diri sendiri dan orang lain jika banyak memiliki kemampuan.

http://www.unja.ac.id/2017/08/10/maru-unja-ikuti-pkk-2017/

Menurut salah satu rektor universitas jambi terdahulu Prof. Dr. Drs. H. Aulia Tasman, M.Sc dalam acara wisuda ke-69 program magister, profesi, sarjana dan diploma semester ganjil tahun akademik 2015/2016 dilansir dari situs unja.ac.id gelar sarjana belum cukup untuk membangun bangsa October 6,2015. Sarjana mempunyai peran besar dalam pembangunan bangsa yakni membangun bangsa menjadi lebih baik. Dengan segala potensi yang dimilikinya, sarjana diharapkan sebagai figur sentral pembangunan.

“Sarjana merupakan aset pembangunan bangsa, namun gelar sarjana belumlah cukup untuk membangun bangsa,  perlu manusia yang memiliki sumber daya yang kreatif dan inovatif,” kata rektor.

Menurut rektor, Angka pengangguran yang masih tinggi di Indonesia harus terus ditekan. Dalam hal ini sarjana harus berperan aktif untuk menciptakan peluang yang strategis.

“Lulusan perguruan tinggi sudah diupayakan untuk mandiri dalam memenuhi kehidupan baik untuk masyarakat maupun diri sendiri jadi prinsip yang salah jika telah menjadi sarjana hanya berharap menjadi PNS,” katanya pula.

Pada intinya menjadi seorang sarjana belumlah menjamin mempunyai suatu pekerjaan tetapi kita harus lebih kreatif dan inovatif dalam bersaing. untuk itulah mengapa saat ini kita perlu memiliki kemampuan (soft skill) yang banyak seperti yang pernah di Sampaikan oleh jim rohn seorang motivator dan pengusaha dari amerika serikat suatu hal yang harus dilakukan dalam sebuah kompetisi pada abad ke 21 adalah memiliki kemampuan yang lebih dari satu untuk menghadapi keamaanan ekonomi di masa mendatang. jika kita hanya memiliki satu kemampuan maka akan sangat sulit sekali bersaing pada saat ini karena kompetisi yang begitu berat dengan penuh para pesaing dari berbagai daerah maupun negara lain. jadi jangan sampai kita seperti halnya memancing satu ikan di tempat yang ramai hanya sedikit sekali kemungkinannya kita mendapatkan ikan.

                Menurut penulis pemerintah serta lembaga pendidikan universitas maupun kampus perlu lebih banyak membuat program bidang yang memang di khusus kan bagi mahasiswa maupun pelajar yang menjurus pada dunia persaingan kerja agar para sarjana memiliki kemampuan bersaing dengan tenaga kerja asing dan local. kita perlu memiliki banyak ketrampilan bukan hanya sekedar belajar pengembangan diri saja ataupun terfokus pada jurusan yang di ambil oleh mahasiswa namun perlu banyak belajar pada pengembangan yang menjurus dunia kerja dan usaha.

 Seperti wajib kursus bidang bahasa  asing yang pada saat ini memang di butuhkan dalam dunia masyarakat ekonomi asean (MEA) untuk berkomunikasi dengan warga atau tenaga negara asing lainya, kursus pemasaran agar suatu perusahaan dapat berkembang dan berjalan dengan baik dan pengoperasian komputer dalam dunia perkantoran sangat dibutuhkan soft skill untuk menjalankan program ataupun data yang akan di olah di komputer maupun internet. serta bidang ketrampilan lainya maupun dibuatkan suatu bentuk pelatihan khusus dari pemerintah untuk mahasiswa yang memang menjurus pada bidang dunia kerja. dan usaha agar bisa mandiri sendiri tanpa bergantung lagi pada pemerintah. dan untuk meningkatkan kemampuan (soft skill) para mahasiswa setelah lulus hingga mendapatkan gelar sarjana agar bisa bersaing pada era persaingan global maupun local. untuk menggurangi angka kemiskinan dan mengurangi pengangguran yang ada pada saat ini. untuk itulah penulis hanya dapat memberikan suatu pesan yakni hidup di zaman saat ini “bergeraklah seperti orang lapar karena ketika lapar orang akan selalu bergerak dan berfikir” bukan rakus

Postingan Terkait

0 comments